Dalam
sambutannya , Aitha selaku Ketua EK
LMND Kota Mataram menyatakan dengan kegitan ini maka kita harus lihai dalam menjiwai
pancasila seutuhnya.
"Kita harus menjiwai pancasila ini
seutuhnya, kita harus bersatu seperti
bunyi sila ke-tigaPancasila, yakni persatuan indonesia, dan persatuan- persatuan di
indonesia ini masi kita sama-sama jaga." ujarnya.
Sementara
Isnaini Ibrahim selaku salah satu pembicara membahas tentang Konsep pancasila sebagai
identitas dalam kehidupan.
"pancasila
adalah identitas kita di Indonesia, yang memiliki beragam keyakinan, adat
istidat namun tetap kokoh dengan idiologi pancasila, dan banyak ngera yang
memiliki idiologi di luar sana yang
terpecah Karena idiologi, seperti unisovied dan India. Dan yang membuat kita
sakti dari 1945 yang membuat kita bertahan adalah pancasila yang menyatukan kita." imbuhnya.
Dilanjutkan oleh isnaini bahwa penetapan kerangka pancasila dibuktikan dengan adanya piagam Jakarta, yang dulu menolak pancasila yang berbasis keislaman menjadi dasar negara karena yang memperjuangkan indonesia bukan hanya umat Islam.
Dasar pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, pada sila pertama
sudah mempersatukan indonesia yang memiliki banyak perbedaan baik ras, suku,
agama dan budaya. Dimana ada 17 ribu pulau yang ada di indonesia, yang memiliki
banyak perbedaan namun disatukan dengan pancasila dan indonesia adalah negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia itu tetap utuh dengan idiologi pancasila.
Konsep penjiwaan pancasila dalam mereduksi nilai nilai intoleran di sampaikan juga oleh Dirresnarkoba Polda NTB, Helmy Kwarta Kusuma.
Dirinya mengatakan bahwa Kalau kita bicara tentang latar belakang,
tentang anti intolerans Kita persempit ke intoleran yang artinya tidak Intoleransi itu cuma satu warna, satu wajah dan bentuk dan
tidak menerima yang baru lalu kemudian yang muncul hanya satu dan tidak boleh ada yang lain.
"
Intoleran adalah sikap yang menghancurkan, jika menjadikan pancasila sebagai
item untuk tidak melegitimasi siapapun. Jadi kita harus menjadikan pancasila
sebagai dasar untuk mempererat, memperkuat republik ini.'" ujarnya.
Sementara
Nurjannah Aktivis perempuan Mengemukakan falsafah pancasila bagaimana pemaknaan
dalam kehidupan itu sebenarnya perempuan juga terlibat dalam perumursan
pancasila. bahwa hadirnya pancasila Juga tidak terlepas dari kaum perempuan,
seperti raden ayu maria ulfa sanoso dan siti sukaptinah sunario.
Dicontohkan juga saaat ini, bahwa ternyata perempuan
sangat rentan nilai nilai intoleran seperti aktor pengeboman gereja di Kota Surabaya.
"
Ternyata sekarang perempuan juga menjadi kontributor sebagai pengeboman gereja
yang di Surabaya, Bagaimana peran perempuan yang melibatkan anaknya coba pelaku
intoleran sekarang mereka diakui sebagai jalan untuk mewujudkan peran-peran
perempuan. Orang perempuan itu adalah Meledakkan rahimnya untuk menciptakan
prajurit Tuhan yang menjanjikan surga, itu adalah bentuk intoleran,”pungkasnya.
(Red)