Visirakyat (Mataram) - -
Hal ini disampaikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah ketika didaulat oleh Panitia Latihan Kader III (Advance Training) yang diselenggarakan HMI Badko Nusra di Mataram, pada rabu (10/02) lalu.
Usulan itu menyeruak ketika memperhatikan potensi terkait permasalahan sumberdaya manusia masyarakat di daerah.
"jika diibaratkan kodok didalam sumur, dia harus keluar ketepi sungai untuk melihat kemajuan yang lebih, jangan saling punya taring tajam untuk saling gigit didalam, " sindirnya untuk memotivasi kalangan terdidik di NTB.
Memang, diketahui bahwa program 1000 beasiswa gubernur Zul sudah memasuki tahun kedua dan hasil beasiswa itu NTB diharapkan mampu kejar ketertinggalan daerahnya.
IPM di NTB sejak dipimpin duo doktor sensdiri masih berada dalam klasemen sedang bersama kalimantan, sulawesi barat, papua dan papua barat berdasarkan versi Dikbud NTB, meskipun BPS mencatat IPM NTB mengalami peningkatan sebesar 01,16%.
Jadi posisi saat ini posisi IPM NTB masih dalam kondisi belum mengalami pergeseran peringkat 26 dari 33 provinsi yakni kalimantan, sulawesi barat, NTT, papua barat dan Papua.
Dalam sambutan Ketua Badko HMI Nusra Rizal Mukhlis yang meminta Gunernur NTB lebih memfokuskan beasiswa LN nantinya diprioritaskan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan guna menjawab kebutuhan masyarakat NTB.
Dalam asumsinya doktor Zul mengharapkan agar 33 provinsi di Indonesia juga menerapakan 1000 beasiswa ke LN dengan harapan jumlah tamatan S1 dan Magister di republik ini mampu menjawab ketertinggalan Indonesia di bidang SDM.
Sebelumnya catatan bps 2018 menyebutkan IPM NTB nomor 2 setelah Papua. Hal inj yg kemjdian mendorong dilakuakan perubahan manajemen SDM masyarakat NTB, padal di NTB sendiri menurut catatan Dinas Pendidikan NTB terdapat56 PT dan didukung 351 prodi namun belum mampu menaikkan IPM NTB secara significan. (Red)