Dihempas Arus Laut Saat Antre Sandar, KMP Yunice Tenggelam di Selat Bali

Advertisement

Dihempas Arus Laut Saat Antre Sandar, KMP Yunice Tenggelam di Selat Bali

Kalingga
Rabu, 30 Juni 2021

 

Gilimanuk (Visirakyat) -- Musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunice Pada Selasa (29/6) petang, sekitar Pukul 19.20 Wita menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban.

Dikutip dari manifest penumpang kapal itu mengangkut sekitar 41 Penumpang, 13 diantaranya adalah crew KMP Yunice.

Addapaun jumlah kendaraan yang diangkut berjumlah 25 kendaraan terdiri dari 1 unit pick up, 17 unit truk sedang, mobil pribadi 1 unit dan 1 unit Sepeda Motor.

Dari hasil pencarian dan penyisiran Team SAR yang mengungkapkan bahwa 39 penumpang dinyatakan selamat, meninggal sebanyak 7 orang dan hilang sebanyak 11 orang.

Kuat dugaan bahwa kapala diseret arus laut di selatan Gilimanuk yakni ke pantai panginuman sejauh 3 km sebelum oleng dan tenggelam saat sedang antre untuk sandar, arus laut dengan kecepatan 1 meter/detik disinyair menghantam lambung kapal yang membuat kapal oleng saat menurunkan kecepatannya untuk persiapan sandar.

Mengetahui kondisi KMP Yunice yang sedang darurat kapal KMP SMS SWAKARYA yang sedang berlayar langsung memabantu team evakuasi 28 penumpang yang saat itu selamat lengkap dengan jaket pengaman. Adapun beberap nelayan setempat juga ikut membantu evakuasi korban yang diduga sudah meninggal.

Menurut peniliti dari Balai Laboraturium Data Laut dan pesisir Badan riset kemenla, Dr. Ing. Widodo Setyo Pranowo. Bahwa Kondisi Selat Bali memang unik jika dikaji secara oseanografi, dimana sisi laut Bali di bagian utara jauh lebih sempit disbanding sisi laut selatan yang sangat lebar. Dimana sisi selatan laut Bali berbatasan dengan Samudra Hindia, dan Sisi Utara berbatsan dengan laut Bali, yang menyebabkan dominansi hembusan angin.

“Ketika Wilayah laut lebih sempit akan cenderung membuat muka pasang surut air laut akan menimbulkan arus yang kuat,” tegasnya.

Kepala Basarnas Bali I Gede Darmada


Sampai berita ini diturunkan Kepala Basarnas Provinsi Bali, Gede Darmada dalam keterangan tertulisnya memstikan 7 orang meninggal, 44 penumpang selamat dan 6 korban masih dalam proses pencarian.

Sebagai tindal lanjut Basarnas bali beserta team gabungan  menurunkan mengerahkan 1 unit RIB, KMP Samudra Utama, KMP Sukarya, 2 unit Tagboat (Joyo Boyo dan Perkasa), dan 1 unit speed boat, Untuk melanjutkan proses pencarian dengan menyisir perairan di Selat Bali. (Red)