VISI- Kegiatan pelatihan UMKM berbabasi digiltal kepada UKM di Bali menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Melalui Asisten Deputi Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) Usaha Kecil menengah Kementrian Koperasi dan UMKM dan bertepatan Hari Raya Saraswati. Diselenggarakan pelatihan pengembangan keahlian pemanfaatan kecerdaasan Buatan (Artificial Intellegence) yang terstandarisasi Bagi UKM . Di Hotel San Quest Hotel Kuta Bali, Pada Sabtu (28/08/2021) Siang.
Di era pandemic Covid 19 ini menurut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini bahwa dirinya sangat berterima kasih pada kemnetrian koperasi dan ukm yang sdah memberikan kesempatan pertama kali bagi umkm di Bali untuk mendapatkan materi digitalisasi UKM berdasarkan kecerdasan buatan, paparnya ketika membuka acara.
“ Ini kesempatan langka bagi 40 peserta UKM di provinsi Bali dalam rangka mendapatkan pengetahuan UKM berbasis digital,” Ujarnya.
Dibalik pesimisme warga terhadap kebijakan Pemerintah Pusat jangan dipandang negatif, yang perlu dilakukan adaalah memeprsiapkan UKM ini untuk menyambut iklim pariwisata dimasa mendatang.
“Kita tidak ingin situasi pariwisata bali, buka tutup buka tutup lagi, biarlah kita menahan diri sebulan dua bulan kemudian dibuka untuk jangka panjang, “ ujar Tokoh Pariwisata Bali ini.
Dirinya selaku wakil rakyat mengakui mendapat banyak keluhan dari pelaku pariwisata misalnya tentang kondisi asset yang banyak tapi casflow macet, bertolak dari itu kita perlu mempertimbangkan digitalisasi UKM yang mampu bertahan misalnya meski asset sedikit tapi cashflow lancer, dan itu bankable.
“Semoga Iklim pariwisata lekas pulih sehingga pelaku pariwisata terutama yang memiliki asset menfapatkan cashflow sehingga menutupi permodalannnya akibat pandemi,” tutur Anggota DPRRI yang juga Ketua DPD Partai Golkar provinsi.
Sementara itu kadisperindagkop Kota Denpasar Made Erwin Suryadharma Sena, SE MSi menyatakan inovasi dan akses adalah kunci otmatis dalam mendatangkan permodalan bagi ukm yang selama ini mungkin belum mengoptimalkan akses perbankan.
“Dalam akases dan inovasi terutama digitalisasi UKM akan seacara otomatis membuat bank yang mencari ukm, “ terangnya lants dirinya juga mencontohkan bahwa takaran negara maju adalah ketika 2% penduduknya mampu berwirusaha dan semoga dinegara kita akan terus mengalami peningkatan jumlah pewira usaha.
Sedangkan Asisten Deputi Kemewnetrian Koperasi UKM bidang pengembangan SDM mengungkapkan bahwa Covid 19 merubah merubah konsep paradigm dan inovasi masyarakat yang bergerak dibidang UMKM dalam kehidupn sehari-hari. Sehingga masyarakat di Indonesia tidak alergi dengan inovasi dan digitalisasi di sector UMKM.
“Data yang masuk UMKM yang berflatform digital 8 juta UMKM dibandingkan jumlah 54 juta lebih, sehingga mau tidak mau UMKM harus mengejar ketertinggalannnya, sementara dari pihak kementrian koperasi umkm sendiri menargetkan 13 juta UMKM berbasis digital dimasa mendatang,sekaligus memperluas kesempatan pasar yangdidukung stakeholder lain,” pungkasnya.
Acara pelatihan yang berlangsung dari tanggal 28-30 Agustus ini diberikan berbagai macam keterampilan digital berbasis artificial intelegence ini, yang pertama diberikan di Provinsi Bali. Dimana data UKM disegala bidang akan digodog dan diklasifikasikan termasuk akan direkomendasi kementrian mana yang akan mengawal UMKM. Selanjutnya UMKM dan koperasi ini akan diterget pembiayaannya agar mampu melakukan kegiatan eksport. (Red)