Advertisement
Bali, Visinusantara.my.id -- Bali terkenal dengan keindahan alam dan keelokan pemandangannya, mulai dari Gilimanuk sampai ujung selatan Bali. Mata dan perasaaan kita akan dimanjakan berbagai suguhan pesonanya.
Nah, terkadang dalam perjalanan kita tak jarang menemui berbagai satwa baik yang dilindungi atau memang liar dialam luas.
Salah satunya satwa monyet, dikenal sebagai primata yang akrab dengan manusia. Ini sikap kita menurut teori konservasi atau perlindungan satwa.
Pertama jangan sekali kali memberi makanan monyet dijalanan atau alam liar. Kita memang kasihan atau iba namun sikap itu ternyata selain membahayakan kita juga membahayakan psikologis hewan primata ini.
Menurut keterangan Burhanudin anggota Polhut TNBB. Bahwa jika monyet diberikan makan maka akan mengubah perilaku satwa ini yang terbiasa mencari makan dialam liar terutama kawasan hutan.
Maka mereka akan sering bergeromboldari satu ekor, satu kelompok, dan gerombolannya yang tentu membuat satwa ini ketergantungan dengan makanan belas kasih manusia. Sementara dialam liar mereka terbiasa mandiri mencari makan.
Kedua, jika kondisi perilaku primata ini berubah butuh waktu untuk mengembalikan kebiasaan mereka dihabitat mereka.
Ketiga akan membahayakan pengendara dan satwa itu sendiri, sebab gerombolan satwa ini akan membahayakan pengendara lalu lintas. Dan kemudian satwa itu jika lama tidak dikasi makanan akan berubah beringas dan akan mengejar pengendara bahkan akan pindah ekosistem dan lingkungan.
Keempat, akan susah mengendalikan komunitas satwa ini jika sudah menganggap tempat produksi makanan bukan di hutan
Tapi dijalanan atau perumahan penduduk, yang tentunya akan merepotkan dan membahayakan masyarakat.
Ke lima jika satwa ini dalam penangkaran tentunya pengelola satwa harus pandai pandai mengatur pola ekosistem dan pemberian makanan sebab banyak kejadian monyet itu akan menyerang pengunjung sebab pengelola tidak memberikan pengetahuan konservasi satwa dalam pemberian makanan.
" Tak jarang mindset kita minim tentang penanganan satwa liar atau mahluk primata sejenis kera atau monyet, itu menyebabkan satwa itu berubah peringai atau perilaku, secara teori konservasi satwa kedepan kita akan lebih sering diskusi dan memberikan pemahaman ke masyarakat," ujar Burhanudin yang setahun lagi akan pensiun selaku Polisi Hutan di TNBB sejak tahun 1985 silam. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar