GMPI Kota Surabaya Gelar Peringatan Musik Nasional dan Santuni Keluarga Pahlawan WR Supratman

Advertisement

GMPI Kota Surabaya Gelar Peringatan Musik Nasional dan Santuni Keluarga Pahlawan WR Supratman

Kalingga
Rabu, 30 Maret 2022

Surabaya, Visinusantara.my.id -- Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Militansi Pejuang lndonesia (GMPI) Kota Surabaya, bekerjasama dengan DPC PROJO Kota Surabaya, menggelar kegiatan Konser Amal Hari Musik Nasional 2022 di kedai "Bapak Pucung" dikawasan jalan Kenjeran Surabaya, Senin (28/03/22).
Acara dihadiri ketua GMPI Kota Surabaya Guntur Mardani, Ketua DPC PROJO Kota Surabaya Firman Ardiansa dan segenap pengurus. Hadir juga R. Roy Hari Purnomo mewakili keluarga pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf Supratman atau yang dikenal W.R. Soepratman.

Mardani Guntur selaku ketua GMPI Kota Surabaya kepada suaraposkodualima mengatakan, bahwa konser amal tersebut merupakan bagaian dari beberapa aksi kegiatan GMPI Kota Surabaya, dan kali ini kami bekerjasama dengan DPC PROJO Kota Surabaya, menggalang dana untuk keluarga pejuang WR. Soepratman yang sedang sakit liver, katanya.

Kegiatan ini juga untuk mengenang jasa WR Soepratman dan sekaligus menggali semangat nasionalisnya untuk menyatukan Indonesia melalui lagu. Kebetulan juga ini masih dalam suasana peringatan Hari Musik, kami bangga dengan beliau (WR Soepratman) seorang musisi yang juga pahlawan, yang sangat dihormati di Indonesia maupun dunia, tambahnya.


Wage Rudolf Supratman adalah komposer dan pencipta lagu Indonesia Raya. Ia juga seorang guru, wartawan, vionalis, dan komponis Hindia Belanda.

Ada dua pendapat mengenai tanggal lahir WR Supratman. Dalam laman wikipedia tertulis ia lahir tanggal 19 Maret 1903. Namun, tertulis pula tanggal lahir versi pertamanya, 9 Maret. WR Supratman lahir di Purworejo dan merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara.

Anak dari pasangan Djoemeno Senen Sastrosoehardjo dan Siti Senen. W.R. Soepratman meninggal dunia pada 17 Agustus 1938 (Rabu Wage) di Jalan Mangga 21 Surabaya dan dimakamkan di kuburan umum Kapas Jalan Kenjeran Surabaya secara Islam.

Pesan Terakhir W.R.Soepratman “Nasibkoe soedah begini inilah jang disoekai oleh pemerintah Hindia Belanda. Biarlah saja meninggal saja ikhlas. Saja toch soedah beramal, berdjoeang dengan carakoe, dengan bolakoe, saja jakin Indonesia pasti Merdeka..!!!

Reporter: Tri