VISI NUSANTARA - Perkembangan Kasus Vandalisme terjadi di sejumlah titik di wilayah Pura Desa Adat Sudaji. Coretan dengan cat berwarna merah, yang dicorat coret cat dengan tulisan "Bendesa Memitre' dll itu terdapat di tangga masuk menuju Pura Desa Adat Sudaji.
Tulisan yang sama juga terdapat pula di tembok penyengker Pura Melanting, Pura Dalem dan Pura Sang Peta desa setempat. Aksi itu kemudian dilaporkan sejumlah krama pada Jumat (14/10), dengan nomor laporan: STP/240/X/2022/Reskrim.
Disebutkan Laporan pada waktu itu atas persetujuan prajuru Desa Adat Sudaji.Aksi vandalisme itu terjadi, pada Senin (10/10) sekitar pukul 02.16 Wita dini hari. Saat itu pura dalam kondisi sepi, sebab piodalan di Desa Adat Sudaji.
Dalam mengungkap siapa pelaku Vandalisme atau pelaku corat coret diareal suci Pura tersebut, maka Polres Buleleng telah melakukan pemriksaan CCTV di sebuah lokasi yang diduga kuat terjadinya kasi Vandalisme dimaksud.
Menurut, Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya menyebutkan, aksi vandalisme di Desa Sudaji masih berstatus pengaduan masyarakat. Terkait temuan rekaman kamera CCTV, ia belum bisa berkomentar banyak. "Masih dalam penyelidikan. Saya tidak bisa membicarakan substansi materi penyelidikan," kata AKP Sumarjaya, Jumat (4/11).
Pada kamera CCTV, yang merekam aksi corat-coret itu "kebetulan" pas mengarah mengarah ke Pura Melanting. Dan terlihat ada seorang pria yang melakukan corat-coret di tembok pura. Selain itu ada tiga orang pria yang mengawasi aksi mencoret tembok penyengker.
Menurut pihak kepolisian bahwa polisi saat ini baru sebatas meminta keterangan terhadap empat orang warga di Desa Sudaji. Selain itu polisi juga berencana meminta keterangan Bendesa Adat Sudaji, Nyoman Sunuada. Sebab vandalisme yang terjadi di pura, menyerang jabatan bendesa adat.
"Nanti saksi-saksi juga akan diperiksa untuk memperdalam informasi dan bukti-bukti yang diperlukan penyidik. Saat ini sedang berproses," terang AKP Sumarjaya.
Dari sumber terpercaya disebutkan aksi tersebut diperkirakan atas kekecewaan krame yang diduga mengetahui "tindakan" tertentu, atau terprovokasi tindakan "tertentu" yang terkait susila yang menyeret nama tokoh di Desa Sudaji.
Tanpa menyebut nama, pihaknya mengajak semua pihak krame di Desa Adat Sudaji Guna "mulat sarira" dan mengedepankan kondusifitas di Desa yang terkenal sebagai salah satu Desa Tujuan Wisata di Kabupaten Buleleng. (Tim)