Bawaslu Buleleng Ajak Masyarakat Ikut Awasi Pilkada Serentak

Advertisement

Bawaslu Buleleng Ajak Masyarakat Ikut Awasi Pilkada Serentak

Jumat, 18 Oktober 2024



MEDIABULELENG.COM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Buleleng mengajak seluruh elemen Masyarakat turut serta mengawal proses Pilkada yang sedang berlangsung.

Partisipasi masyarakat tidak hanya dilihat saat menyalurkan hak pilihnya di TPS, namun juga ikut dalam pengawasan seluruh tahapan Pilkada.

“Masyarakat dapat terlibat langsung dalam Pilkada ini misalnya berani melaporkan dugaan pelanggaran” ungkap, anggota Bawaslu Buleleng Gede Ganesha dalam sosialisasi yang digelar di Banyualit Spa’n Resort, Rabu (16/10).

Menurut Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Buleleng ini, dengan semakin dekatnya Pilkada yang puncaknya jatuh di 27 November mendatang tentunya potensi pelanggaran akan semakin tinggi.

“Masyarakat juga dapat melakukan pencegahan terhadap potensi pelanggaran yang terjadi, misalnya politik uang yang dinilai berpotensi merusak tatanan demokrasi, jangan sesekali mau terpengaruh, sebab tidak hanya pemberi yang dikenakan sanksi pidana, melainkan penerima juga kena sanksinya” ucapnya.

Sementara, Anggota Bawaslu Bali Ketut Ariyani yang hadir juga menegaskan hal yang serupa. Kata dia, Politik uang masih menjadi tantangan terbesar dalam setiap pemilu, termasuk Pilkada. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif sebagai pengawas, pihaknya berharap dapat mempersempit ruang gerak bagi pelaku politik uan.

Menurutnya, Bawaslu telah menggandeng berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, kelompok pemuda, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM), untuk menyebarluaskan spirit pengawasan dan pelaporan pelanggaran. Masyarakat yang telah dibekali pengetahuan tersebut diharapkan dapat berperan aktif melaporkan segala bentuk pelanggaran, termasuk upaya-upaya politik uang yang dilakukan oleh oknum tertentu.

"Praktik ini, meskipun sering kali dilakukan secara terselubung, tetap dapat diidentifikasi melalui pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat," terang Ariyani.(ET).