Koster Giri, Kembali Sapa Pendukungnya Komitment Terkait Infrastruktur serta Penguatan Agama dan Budaya

Advertisement

Koster Giri, Kembali Sapa Pendukungnya Komitment Terkait Infrastruktur serta Penguatan Agama dan Budaya

Kalingga
Minggu, 06 Oktober 2024

 


MEDIABULELENG.COM -- Bertempat di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta, tak hanya akan membiayai pembangunan pura di Bali. Pasangan ini juga merencanakan membiayai pembangunan pura se-Nusantara jika menang dalam Pilkada Bali 27 November 2024 nanti.


Hal itu ditegaskan calon Wakil Gubernur Bali, Giri Prasta, usai melaksanakan kampanye di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Kamis (3/10/2024). Kampanye dihadiri para pendukung Koster-Giri di Buleleng, khususnya di kota Singaraja.


Sebelum melaksanakan kampanye, Koster dan Giri disambut di depan Tugu Singaraja, dengan tarian. Berjalan menuju Gedung Laksmi Graha, paslon dari PDI Perjuangan ini melaksanakan persembahyangan di depan Tugu Singa.



“Jangankan membangun pura di Buleleng, kami Pemkab Badung sudah membangun pura di Alas Purwo (Banyuwangi-red). Juga sedang berjalan membangun pura di UGM. Kami sering melakukan upacara yadnya di Papua,” ujar Giri Prasta ang dikenal sebagai Bupati Bares.


Ke depan, tambah Giri Prasta, pihaknya akan menyisihkan beberapa persen dari dana PHR untuk membiayai pembangunan pura-pura di Indonesia. “Kami akan bergerak se- Nusantara, sehingga warga Bali yang ada di Indonesia yang ingin membangun pura tidak akan mengeluarkan dana lagi. Termasuk kami akan membelikan gongnya,” paparnya.


Disinggung soal dananya, karena APBD Bali saat ini saja defisit, Giri Prasta menjelaskan, dana itu ada. Ia menyebutkan, Bali bisa memperoleh pendapatan dari pungutan kepada wisatawan asing yang sudah berjalan. Menurutnya, kalau pungutan terhadap wisatawan asing tersebut dilaksanakan secara optimal, bisa ada pemasukan Rp 1 trilyun per tahunnya.


“Itu kalau kita lakukan pelaksanaan dengan baik, kita bisa dapat Rp 1 trilyun per tahun. Selain itu, dari Kabupaten Badung sendiri juga akan mem-back up penuh,” jelasnya.    


Dikatakan Giri Prasta, pihaknya sangat konsen terhadap urusan adat tersebut karena tidak ingin melupakan sejarah (jasmerah). “Kami lahir di Ppulau Dewata ini, maka kami harus melestarikan, melaksanakan dan mengajegkan adat, agama, tradisi dan budaya Bali,” tegasnya. 


“Masyarakat Bali banyak sekali waktunya habis untuk kegiatan adat. Uang juga banyak habis untuk kegiatan yadnya. Maka kami sebagai pemerintah harus turun tangan untuk memberikan bantuan. Masyarakat hanya cukup ngayah saja. Tidak perlu mengeluarkan uang. Kita bantu semuanya (untuk kegiatan yadnya, semisal ngaben massal-red),” tandas Giri Prasta.