MEDIABULELENG.COM -- Berbagai cara dilakukan pendukung Paslon dalam merayakan kemenangan kandidatnya. Begitu juga yang dilakukan oleh Pendukung Paslon Nomor 2 Sutjidra Supriatna.
Adalah Diding Kadir, Mesesangi (nazar.red) dengan berjalan kaki dari perbatasan wilayah barat Buleleng dengan Kabupaten Jembrana, tepatnya di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng hingga ke Kantor DPC PDIP Buleleng jika paslon 02 menang.
Diding diketahui dalah Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Bamusi Buleleng ini mengaku bernazar (mesesangi) akan berjalan kaki jika paslon PDIP di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali maupun Pilkada Buleleng menang.
Diding mengaku nazar berjalan kaki itu muncul saat putaran kampanye Pilkada Serentak 2024. Saat itu dia menerima sedikit ejekan dari seseorang yang menyatakan tidak mungkin Pilgub dan Pilkada sekarang dimenangkan calon dari PDIP.
“Katanya karena di pusat sudah tidak merah lagi berkuasa dan PDIP akan ditumbangkan di mana-mana. Mendengar itu saya jengah, apalagi saya punya kedekatan dan kecintaan pada Pak Giri yang sangat los untuk masyarakat Bali dan Pak Supriatna yang tidak pernah membedakan suku, rasa dan agama. Atas rasa jengah itu dalam hati saya memohon kepada Tuhan untuk kemenangan mereka, jika menang saya akan melakukan aksi jalan kaki ini,” terang warga Jalan Melati, Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.
Kebetulan saat H-2 pemungutan suara, Diding ngobrol bareng dengan 40 pemuda muslim Buleleng dari 9 kecamatan. Di sela-sela obrolan mereka muncul tantangan jika paslon PDIP menang siap berjalan kaki. Tantangan itu pun langsung diamini oleh Diding.
Lalu setelah hari pencoblosan tiba, Rabu (27/11) hasil hitung cepat memenangkan Koster-Giri dan Sutjidra-Supriatna. Diding pun akhirnya membayar nazarnya pada, Sabtu (30/11) lalu usai menghadap dan meminta restu Ketua DPC PDIP Buleleng Gede Supriatna.
Diding mengambil start di perbatasan Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Jembrana wilayah Desa Sumberklampok, Kecamatan/Kabupaten Buleleng pada, Sabtu (30/11) pukul 10.00 Wita.
Diding mulai aksi berjalan kaki dengan menggunakan kaos berwarna merah bertuliskan JOSS 2024, celana training dan sandal jepit. Di tangannya memegang bendera PDI Perjuangan. Dia hanya didampingi beberapa pemuda dari Bamusi hingga Banser NU Buleleng. Namun sepanjang perjalanan Diding dipantau dan dikawal maraton oleh pengurus ranting dan PAC PDIP di setiap desa, kecamatan, hingga tiba di Kantor DPC PDIP Buleleng.
Banyak yang pesimis ia mampu menempuh jarak tersebut, namun ia menjawabnya Dengan Jarak tempuh 89 Kilometer ini ditempuhnya selama kurang lebih selama 32 jam.
Selama perjalanan dia sempat beristirahat untuk makan dan sekedar meregangkan otot kakinya di rumah-rumah anggota maupun pengurus PDIP yang dilalui. Diding baru tiba di Kantor DPC PDIP Buleleng pada, Senin (2/12) pukul 03.00 dinihari.
Diding pun berharap setelah ini pemimpin-pemimpin yang terpilih bisa menjadi kebaikan dan kebanggaan bagi Bali dan Buleleng pada khususnya.